Perlukah Sekolah di Era Internet?

Selasa, 19 Januari 2016

advertisement
blogging aja gak usah sekolah
Kalau saja kalian bisa melihat draft buku yang kukerjakan, kurasa kalian yang sedang sekolah akan langsung berhenti sekolah dan kalian yang kuliah akan berpikir untuk berhenti kuliah. Aku begitu gencarnya menyuarakan agar kita berhenti saja sekolah. Bukan berhenti dari pendidikan, tapi hanya berhenti sekolah. Itu karena aku yakin ada pembelajaran yang lebih baik di luar sana, di luar sekolah.

Salah satu pembelajaran itu kudapat dari blog dan blogging. Jadi mari kita mulai dengan pertanyaan sederhana, apa yang kalian harapkan dari sekolah?



Apakah kalian mengharapkan kalian bisa menjadi pintar? Kalau iya biarkan aku bertanya apa itu pintar? Jika kalian maksud pintar adalah mengetahui banyak hal maka berhentilah sekolah sekarang. Masih banyak cara lain untuk mendapat pengetahuan tanpa harus tertular budaya mencontek dan menipu di sekolah. Salah satunya dengan ngeblog.

Dengan ngeblog kamu bisa jadi lebih pintar dan berwawasan luas dibanding anak sekolah manapun. Ini kusadari sejak aku bergabung di grup facebook salah satu komunitas blogger Indonesia. Disana aku melihat dan menyadari bahwa bukan aku saja di dunia ini yang ingin menulis dan menginspirasi, masih banyak orang lain yang juga dengan pikirannya bisa menghasilkan tulisan-tulisan bagus. Belakangan aku menyadari, tentu saja, setiap orang punya pikiran sendiri, dan itu unik, siapapun bisa menginspirasi orang dalam suatu bidang. Kau bisa belajar dariku tentang A dan aku bisa belajar darimu tentang B.

Dengan ngeblog kamu bisa belajar apapun yang dipelajari sekolah. Kamu tidak harus punya jadwal untuk melakukannya, kamu bisa belajar sendiri. Kamu juga bebas belajar apa yang kamu mau, sesuai bidang yang ingin kamu ahlikan. Kamu tak harus belajar hal-hal yang tidak berguna dalam hidupmu.

Apa kamu tidak percaya, bisa lebih pintar dengan nge-blog, cobalah. Coba kamu ngeblogwalking selama seminggu, lalu bandingkan yang kamu dapat selama seminggu itu dibandingkan yang kamu dapat di sekolah, banyakan mana? Kalau sekolah kalah, coba kasi poin, gabungkan semua yang kamu dapat di sekolah selama sebulan atau satu semester, bandingkan dengan yang kamu dapat di blog selama seminggu saja. Kamu akan tahu kamu tak butuh sekolah.
agus mulyadi loper koran yang jadi jutawan
Kalau cuma mau pintar tak perlu sekolah, membaca saja

Masih butuh alasan? Coba ingat pemenang 500 juta who wants to be a millionaire indonesia. Namanya Agus Misyadi. Dia seorang loper koran. Yang bisa mengantarkannya hingga selangkah lagi menuju 1 milyar adalah dengan membaca koran bekas yang tak laku kemarin setiap harinya. Hanya dengan membaca koran... haha. Sama saja dengan ngeblog kan? Bahkan ngeblog kurasa lebih keren.


Tidak hanya itu, jika kamu nge-blog, kamu juga akan belajar menulis. Hal ini jarang atau sedikit sekali dikembangkan di sekolah. Di sekolah kamu sering kali gagal berbicara di depan umum atau menjelaskan dengan baik, karena kurangnya kemampuanmu berargumentasi. Kamu akan lebih sering mendengar dan belajar teori orang lain ketimbang mengeluarkan teorimu sendiri di sekolah, itu akan membuatmu senantiasa ketinggalan satu langkah atau lebih dengan negara maju lain.

Dengan ngeblog kamu membangun jiwa kreatif dengan menulis kata-kata, itu takkan disadari dan prosesnya menyenangkan, tidak menjemukan seperti di sekolah dimana kamu dipaksa melakukan ini dan itu, ketika ngeblog dirimu hanya melakukan apa yang kamu yakin kamu mau, kamu akan menemukan motivasi dari dalam dirimu sendiri, bukan dari guru atau orang tua. Kamu akan jauh lebih kreatif dibanding orang yang sekolah dan kuliah.


Tapi bang bib, kami bukan hanya sekolah demi pengetahuan, kami juga melakukannya demi gelar, biar bisa cari kerja.. Haha iya iya aku tahu, itu masalah klasik, kalian mungkin belum baca catatanku yang ini ya.... Semoga kalian segera bertaubat dari niat belajar kalian yang melenceng itu.

Tapi bang bib, ada satu pertanyaan lagi, kenapa abang nyuruh kamu berhenti sekolah sementara abang udah mau tamat kuliah. Pertanyaan itu kujawab dalam bukuku, tapi singkatnya gini, “Tak semua orang harus jadi akademisi, tapi harus ada yang jadi akademisi. Kebetulan aku pencinta berat matematika, aku akan menjadi pengganti einstein atau newton, jadi disinilah tempatku” Aku juga menjawab, “Indonesia butuh 2% pengusaha, masalahnya sekarang baru ada 0,18% ini akibat semua orang di Indonesia keranjingan pingin jadi pegawai (alias berpendidikan lewat sekolah yang mematikan kreativitas), memang sih harus ada yang jadi karyawan, tapi jangan semua juga.. Harus ada dong yang jadi pembuka lapangan kerjanya. Makanya kalian harus keluar dari sistem pendidikan yang jelek ini.” Sekali lagi kutekankan aku bukan menyuruh kalian berhenti berpendidikan, (karena itu perintah Nabi, Wajib) aku hanya menyuruh kalian berhenti sekolah.


Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk tetap berpendidikan tanpa harus membunuh kreativitas, kemandirian berusaha, dan tercemar oleh efek negatif gelar dan sertifkat atau ijazah. Salah satunya adalah nge-blog (kalau mau tahu cara lainnya kalian harus beli bukuku nanti)

Silakan ikuti jalanku, aku akan senang jika kelak aku bisa membaca tulisan kalian dan terinspirasi. Jangan bilang kalian tak punya apa-apa. Semua orang punya sesuatu yang lebih dari orang lain, pasti ada. Kalian hanya perlu mulai menulis dan membaginya.

Happy Blogging dan Blog-Walking...


Pencucian otak terbesar bukan dilakukan oleh perusahaan atau organisasi radikal, tapi oleh dunia pendidikan.
 

Tulisan Populer

BERLANGGANAN VIA EMAIL

Selalu ketinggalan tulisan terbaru kami? Tinggalkan saja alamat emailmu! Jadi kami bisa memberi kabar tiap kali sebuah tulisan baru terbit.