Ketika Tidak Lulus Ujian Masuk PTN

Jumat, 22 Januari 2016

advertisement
Gimana hasil SBMPTN kamu kemarin bagus jelek susah gampang dapat kunci jawaban gak?

Teman-temanmu lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri saat penerimaan mahasiswa baru kemarin. Mereka mendaftar ulang di kampus mereka, bicara soal persiapan ospek dan status baru mereka sebagai mahasiswa. Mereka juga memberimu semangat dengan niat supaya kamu tidak terlalu bersedih tapi aku tahu justru itulah yang malah membuatmu semakin merasa rendah diri dan ingin menyingkir dari mereka.


Tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi mungkin adalah satu diantara hal paling menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupmu. Tapi aku pikir kamu tidak perlu sesedih itu! Bukankah kamu sudah menduga ketidaklulusan ini? Bukankah kamu tahu kamu tak menjawab cukup banyak soal saat ujian kemarin? Jadi kenapa harus bersedih?

Dalam tulisan ini aku akan membantumu mengubah ketidaklulusan ini menjadi hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupmu. Jadi buang dulu bantal itu dan hapus air matamu karena aku akan mulai.


DUNIA BELUM BERAKHIR
Tidak lulus perguruan tinggi mungkin buruk tapi berlarut-larut dalam kesedihan tidak membuatmu lebih baik. Kamu boleh saja menghabiskan waktu di atas tempat tidur tapi tidakkah kamu pernah mendengar pepatah.

“Setiap kali jatuh, coba pungut sesuatu.”

Sering kali, dalam momen-momen paling menyedihkan tersembunyi pelajaran paling berharga. Jangan sia-siakan ini dengan melewatkan pelajaran itu. Jadi pelajaran berharga seperti apakah yang kamu dapat di saat terburuk ini?


MENGHARGAI WAKTU
Masa-masa SMA yang harusnya kamu gunakan untuk belajar kini telah berlalu. Tiga tahun yang tanpa terasa telah kamu hamburkan untuk sesuatu yang tak berguna kini telah menampakkan akibat buruknya pada dirimu sendiri. Aku kira sekarang kamu telah menyadari betapa berharganya waktu.

Simpanlah baik-baik rasa asam dan pahit penyesalan ini karena kelak ia akan mengajarimu banyak. Ingat kembali rasa itu saat besok teman-teman mengajakmu melalaikan pekerjaan hanya untuk bersenang-senang. Ingat kembali rasa itu saat besok kau ingin melakukan sesuatu yang tidak beguna. Dan ingat juga rasa itu saat besok setan mengajakmu meninggalkan shalat.

Karena rasa sesal itu kelak akan kamu alami lagi suatu hari nanti jika kamu tidak mampu mendisiplinkan dirimu sendiri mempersiapkan hari esok. Dan aku yakin saat itu rasanya akan berkali lipat lebih menyakitkan.


LURUSKAN NIAT KULIAH
Aku tahu kamu masih bisa terima saat halaman itu menyatakan kamu tidak lulus. Satu-satu hal yang membuat kamu menangis meraung-raung adalah karena kamu tidak percaya, bagaimana bisa teman yang sama malasnya denganmu lulus, sementara kamu yang memberikannya contekan malah tidak. Begitu kan?

Kamu malu. Teman-teman sekelasmu di SMA melanjutkan belajar ke perguruan tinggi sementara kamu tidak bisa berbuat apa-apa satu tahun ke depan. Ya kan?

Aku yakin sekarang kamu sadar, niatmu untuk kuliah belum lurus. Sekarang ini kamu hanya ingin kuliah karena ikut-ikutan teman-teman dan gengsi-gengsian aja. Aku yakin teman-temanmu yang lulus pun begitu. Mereka akan terus begitu sementara kalian tidak, jadi berbahagialah!

Aku percaya kalian adalah orang-orang yang sebenarnya beruntung. Kalian ditegur Tuhan saat teman-teman kalian tidak ditegurNya. Tuhan lebih suka kalian menangis sedikit untuk tertawa kemudian daripada membiarkan kalian bergelimang dalam sesatnya niat untuk kuliah. Jadi belajarlah!

Luruskan niatmu berkuliah jika kamu memang ingin ikut tes lagi tahun depan. Kuliah bukan ajang pamer gelar dan gengsi. Kuliah juga bukan untuk dapat gelar sarjana, cari kerja dan dapat duit. Kuliah itu untuk menuntut ilmu dan menebarkan manfaat untuk sesama. Adapun gaji, gelar, kehormatan itu datang karena janji Allah untuk memuliakan orang berilmu dalam surat Al-Mujadilah ayat 11. Baca selengkapnya di Mempertanyakan Ulang Niar Belajar dan Kuliah. 


MANFAATKAN WAKTU INI!
Coba berpikir positif! Mungkin kamu tidak kuliah tahun ini tapi bukankah itu berarti kamu punya waktu lebih banyak untuk melakukan hal lainnya?

Waktu masih di Madrasah Aliyah dulu aku selalu berpikir bahwa sekolah adalah perampok waktu terbesar yang pernah ada. Mereka memaksa kita belajar apa yang menurut mereka perlu untuk kita pelajari tanpa peduli apa yang menjadi minat dan bakat kita.

Aku ingin belajar banyak hal, aku ingin belajar berbisnis, aku ingin belajar bela diri dan aku ingin belajar membaca wajah orang lain. Jika saja sekolah tidak menghabiskan waktuku dengan PR dan tugas-tugas aku pasti sudah bisa menguasai semuanya. Tapi mereka terus saja memaksaku mempelajari sesuatu yang aku tidak begitu yakin akan berguna dalam kehidupanku nantinya. Itu sebabnya aku sangat senang ketika lulus dari sana.

Aku ingin kalian juga merasakan hal yang sama. Coba sadari bahwa sekarang kalian punya 24 jam penuh dalam sehari tanpa harus melakukan apapun yang sekolah perintahkan lagi. Coba sadari bahwa sekarang kalian bebas berbuat apapun yang ingin kalian sukai dan inginkan.

Jadi, apa yang harus kamu kerjakan sekarang? Ada banyak sekali pilihannya. Sebagai permulaan, coba ingat-ingat jika ada salah satu hobimu yang bisa menghasilkan.

Menulis blog? Membuat kue? Menjahit tas? Ada banyak pilihan kan? Tidak perlu terburu-buru gunakan bulan pertama ini untuk belajar dan mendalami hobimu lagi. Gunakan bulan berikutnya untuk mengamati bagaimana sang ahli melakukannya. Lalu gunakanlah bulan ketiga untuk mencoba membuat karyamu sendiri. Aku yakin kamu akan juga menjadi ahli di akhir tahun nanti.


Jadi bagaimana? Sudah dapat pencerahan kan? Semua terjadi karena itulah yang terbaik. Selama kamu mau belajar tidak ada masalah yang tidak membawa manfaat. Sekarang pergilah dan buat sebuah karya! Lakukan yang terbaik supaya di akhir tahun nanti aku bisa melihatmu masuk TV karena karyamu.

Dan jika kamu masih kesulitan menemukan kegiatan yang bermanfaat karena sekolah telah berhasil membuatmu menjadi robot yang sekarang tak lagi punya kreativitas, mungkin kamu akan suka membaca 5 Alternatif Kegiatan Selain Kuliah
 

Tulisan Populer

BERLANGGANAN VIA EMAIL

Selalu ketinggalan tulisan terbaru kami? Tinggalkan saja alamat emailmu! Jadi kami bisa memberi kabar tiap kali sebuah tulisan baru terbit.